Judul buku :
Pengolahan Air Gambut menjadi Air Minum
Penulis/pengarang :
Yudi Purbowinanto
Penerbit :
Azka Press
Kota terbit :
Jakarta
Tahun terbit :
2006
Jumlah halaman :
60 halaman
Air
Minum dari Alam
Buku Pengolahan Air Gambut menjadi Air Minum ini
dikarang oleh Yudi Purbowinanto. Buku yang terbit di Kota Jakarta tersebut
memiliki 60 halaman dan terbit pada tahun 2006. Buku ini diterbitkan oleh Azka
Press. Buku Pengolahan Air Gambut menjadi Air Minum ini mengulas tentang
pemanfaatan air dan yang berhubungan dengannya.
Gambut adalah onggokan bahan organik
yang tersusun dari bahan kayunan atau lumut yang terjadi akibat kecepatan
penimbunan lebih tinggi dibandingkan dengan penguraiannya. Di Indonesia,
kecepatan penimbunan diperkirkan berkisar antara 8-40 cm per 100 tahun.
Perbedaan kecepatan ini disebabkan oleh suhu dingin (di daerah nontropis) dan
curah hujan yang tinggi (daerah tropis). Prose pembentukan gambut berlangsung
ribuan tahun. Ketebalan gambut sangat bervariasi antara 0,5 hingga 10 meter.
Secara alami maupun akibat tindakan dari manusia, gambut akan mengalami proses
penurunan dengan kecepatan penurunan berkisar antara 2 hingga 100 mm per tahun,
atau dalam jumlah bahan organik sekitar 2 hingga 20 ton/ha per tahun. Penduduk
yang tinggal di lahan gambut, daerah pasang surut, dan daerah rawa di Sumatera
dan Kalimantan menghadapi kesulitan memeroleh air bersih yntuk keperluan rumah
tangga terutama air minum. Hal ini disebabkan karena sumber air gambut yang
berwarna sangat cokelat dan bersifat asam.
Bahan yang diperlukan untuk mengolah
air gambut menjadi air bersih adalah air gambut, tanah liat, pasir, pecahan
genting, kerikil, ijuk, dan arang. Alat-alatnya adalah 2 buah drum, kayu
pengaduk, dan 4 buah keran. Cara pembuatannya adalah memasang 2 keran di
masing-masing drum di sebelah kiri dan kanannya. Sebuah keran digunakan untuk
menguras drum, sedangkan keran lainnya digunakan untuk mengisi air ke dalam
drum penyaringan. Lalu masukkan pecahan genting 2-5 cm, pasir 15 cm, kerikil 5
cm, ijuk 5 cm, arang 10 cm, dan ijuk 5 cm secara berurutan dan merata.
Cara penggunaannya adalah masukkan air
gambut ke dalam drum sebanyak 200 liter dan keran tertutup. Lalu masukkan tanah
lempung sebanyak ½ kg dan dilarutkan dngen air 2 liter. Setelah larut masukkan ke
dalam drum pertama(tanpa isi) dengan ayakan dan diaduk 10 menit. Biarkan air
selama 1 jam. Jika sudah semua keran dapat dibuka. Dan jika ingin meminum harus
direbus dahulu.
Kelebihan buku
Pengolahan Air Gambut menjadi Air Minum ini diantaranya adalah bahasa
yang mudah dipahami, ringan, terdapat gambar, kertas sampul dan isi yang tebal,
serta tulisannya yang dapat dibaca dengan baik. Kekurangan buku ini adalah
terdapat kesalahan ejaan, gambar sampul yang kurang menarik, terdapat kata-kata
sulit, dan gambar yang tidak berwarna.
Buku
ini cocok dibaca orang yang sering pergi berpetualang. Selain itu, buku ini
cocok dibaca orang yang tinggal di daerah yang sering terjadi krisis air
bersih, tetapi masih terdapat sungai bergambut. Selain itu, bku ini jaga cocok
dibaca semua orang untuk menmbah wawasan. Selamat Membaca.
Komentar
Posting Komentar